Jumat, 19 September 2014

Karakter Kristus Dalam Diri Anda (part 1)


AYAT FIRMAN TUHAN:
GALATIA5 : 22-23, 1 YOHANES 2 : 6

Buah Roh atau karakter Kristus adalah ukuran kedewasaan rohani seseorang.

Karakter Kristus :

1. Kasih
2 hukum yang terutama dalam seluruh isi Alkitab adalah kasih kepada Tuhan dan sesama (Matius 22 : 37-39).
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Keuntungan bagi orang yang mengembangkan kasih:
  •          Tidak dikuasai ketakutan (1 Yohanes 4 : 18; Lukas 21 : 26). Kata mengenal (Yunani: ginosko) artinya pengenalan sebagai hasil dari pengalaman pribadi yang berkepanjangan

Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
  •      Mampu mengalahkan dan mengatasi segala sesuatu sebab ada kuasa dalam kasih (1 Korintus 13 : 8; Roma 8 : 31-35).

Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

Cara menumbuhkan kasih di dalam hidup kita: membangun persekutuan / kedekatan rohani dengan Bapa supaya kita mengenalNya.

2. Sukacita
Sukacita adalah karakter penting seorang pemenang.
Sukacita adalah kunci mendatangkan kuasa untuk mengatasi segala keadaan: kesedihan, kesakitan, penderitaan mental dan fisik, kekecewaan, penindasan dan kesepian.

Keuntungan bagi orang yang menumbuhkan sukacita:
  • -          Menghasilkan kemenangan (1 Petrus 4 : 12-13)

Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
  • -          Memberikan kekuatan dalam hidup (Nehemia 8 : 11)

Lalu berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!"

Cara menumbuhkan sukacita dalam hidup kita:
  • -          Bersekutu dengan Firman Tuhan (Yeremia 15 : 16)

Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.
  • -          Memberi diri untuk melayani orang lain (1 Tesalonika 2 : 19-20)

Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu? Sungguh, kamulah kemuliaan kami dan sukacita kami.

3. Damai sejahtera
Kita dinasihati untuk tidak menjadi gelisah mendengar dan menghadapi situasi yang tidak mudah (Matius 24 : 3-8).
Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
Keuntungan bagi orang yang menumbuhkan damai sejahtera:
  • -          Mencegah orang percaya agar tidak gelisah dan gentar
  • -          Menuntun langkah sesuai rencanaNya yang sempurna
  • -          Memampukan diri menjadi pembawa damai

Kedewasaan Rohani (part 2)


AYAT FIRMAN TUHAN:
EFESUS 4 : 11-15

Pertumbuhan rohani sampai mencapai kedewasaan adalah proses perjalanan dalam hidup.
Tidak bergantung pada berapa usia kita secara jasmani atau sudah lama menjadi orang Kristen.

Cepat lambatnya pertumbuhan kerohanian tiap orang ditentukan beberapa kunci berikut:

1. Perubahan hati
Hati yang mudah untuk diubahkan, dibentuk, dan diajar.
Menjaga hati dengan segala kewaspadaan (Amsal 4 : 23).
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Cara utama membentuk dan  menjaga hati adalah melalui persekutuan pribadi kita dengan Tuhan.

2. Perubahan kebiasaan secara konsisten
Hal baru yang dilakukan secara terus menerus selama 40 hari, hal itu akan menjadi kebiasaan.
Bukan sekedar mendengar atau mengetahui kebenaran, tetapi kita perlu melakukannya.

3. Respon yang benar terhadap setiap situasi
Kita tidak bisa mengontrol seluruh situasi yang datang dalam kehidupan kita.

Tetapi kita melatih diri kita untuk memberikan respon yang benar.

Kedewasaan Rohani (part 1)


AYAT FIRMAN TUHAN:
EFESUS 4 : 11-15

Mencapai kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus adalah kehendak dan rencana Tuhan.
Karakter (Yunani: menyerut, memotong, mengukir) berkenaan tentang kualitas yang menonjol, istimewa, dihargai dan dihormati (kamus Webster 1828).

Kedewasaan rohani seseorang, secara garis besar bisa diukur / tampak di dalam 3 hal berikut:

1. Karakter
Acuan dari karakter kita adalah semakin menyerupai karakter Kristus.
Karakter lama yang tidak sesuai karakter Kristus kita buang dari hidup kita.
Karakter Kristus mulai kita tumbuhkan di dalam diri kita.
Karakter Kristus adalah karakter yang tercantum dalam buah Roh (Galatia 5 : 22-23).
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

2. Hikmat
Hikmat disini adalah kebijaksanaan dalam membuat keputusan untuk hidup sehari-hari.

3. Makin disukai banyak orang (kehidupan sosial yang baik) (Lukas 2 : 52)
Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Orang yang dewasa rohani akan mengembangkan kepekaan atau kepeduliannya terhadap orang lain dan lingkungannya, membawa diri dengan baik dimanapun ia berada dan membawa pengaruh / berkat bagi orang lain di sekitarnya (lihat Kisah Para Rasul 2 : 46-47)

Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.